Investasi Jangka Panjang, Jenis dan Strategi
Investasi jangka panjang dapat membantu Anda memperoleh penghasilan pasif, yang pasti akan membantu masa tua Anda. Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi?
Investasi jangka panjang adalah solusi untuk menghasilkan uang atau memperoleh pendapatan pasif di masa depan. Investasi ini biasanya dipilih oleh investor yang ingin nilai uangnya terus meningkat di masa mendatang.
Kalaupun membutuhkan waktu yang lama, investasi ini biasanya memberikan return yang lebih besar dibandingkan investasi jangka pendek.
Apakah Anda tertarik untuk melakukan investasi jenis ini?
Jenis Investasi Jangka Panjang
1. Investasi Emas
Seperti yang kita ketahui bersama, emas merupakan salah satu jenis investasi yang paling menguntungkan. Investasi emas sangat populer di kalangan investor karena harganya lebih stabil daripada nilai mata uang.
Anda hanya perlu membeli emas di toko emas pilihan Anda, lalu menyimpan emas tersebut di rumah. Tetapi Anda harus berhati-hati karena seseorang menawarkan emas palsu sekarang. Oleh karena itu, Anda harus tahu cara membedakan emas asli dan emas palsu agar tidak tertipu.
2. Investasi Properti
Saat ini, orang semakin memilih investasi real estat. Hal ini dikarenakan investasi real estate merupakan investasi yang menguntungkan dibandingkan dengan investasi lainnya.
Fakta membuktikan bahwa investasi real estate menguntungkan di masa depan, karena harga tanah naik setiap tahun. Bahkan nilai investasi real estat rata-rata meningkat sekitar 20% setiap tahun!
Sekalipun Anda membutuhkan banyak uang, pengembalian yang Anda dapatkan akan sangat besar.
3. Saham Bluechip
Saham merupakan bukti bahwa seseorang telah berpartisipasi dalam suatu perseroan atau perseroan terbatas. Dengan berinvestasi saham, Anda berhak mendapatkan dividen atau sebagian dari keuntungan perusahaan setiap tahun.
Saham blue chip merupakan investasi pada saham unggulan dengan total nilai pasar di atas Rp 40 triliun. Saham ini berasal dari perusahaan bereputasi tinggi yang memiliki pendapatan stabil dalam pembagian dividen.
Perlu ditekankan bahwa volatilitas saham sangat besar sehingga risikonya juga tinggi.
4. Reksa Dana Saham
Reksa dana mirip dengan investasi pada saham biasa. Namun, Manajer Investasi akan membantu Anda dalam memilih produk saham terbaik. Bagi pemula yang belum paham seluk beluk investasi saham, niscaya hal ini semakin memudahkan.
Mirip dengan berinvestasi pada saham biasa, investasi reksa dana juga memiliki risiko yang tinggi. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena manfaat yang bisa Anda peroleh juga tinggi.
5. Investasi jangka panjang Tabungan Berjangka
Tabungan rutin dapat meningkatkan peluang Anda untuk menghasilkan keuntungan yang menarik. Jika Anda ingin bergabung dengan rekening tabungan ini, Anda harus menabung secara rutin dalam waktu yang telah disepakati sejak awal.
Tabungan waktu memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa, jadi keuntungan pasti akan lebih besar. Namun, kekurangannya adalah Anda tidak bisa menarik uang sembarangan karena pembayarannya sudah disesuaikan dengan rate yang telah ditentukan.
6. Asuransi
Investasi asuransi merupakan kesepakatan antara Anda dan perusahaan asuransi. Jika Anda berpartisipasi dalam investasi ini, Anda setuju untuk membayar perusahaan asuransi pembayaran yang disebut premi asuransi.
Perusahaan asuransi rela menanggung banyak kerugian yang mungkin terjadi di kemudian hari.
7. Program Pensiun
Perusahaan asuransi biasanya memiliki rencana investasi dana pensiun. Saat masa pensiun tiba, investor akan mendapatkan banyak uang dari perkembangan perusahaan asuransi.
Namun, jenis investasi ini tidak menghasilkan banyak bunga, dan besarnya keuntungan diperoleh dari jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan asuransi.
Strategi Investasi Jangka Panjang
Karena investasi jangka panjang ini akan membutuhkan waktu lama untuk menarik keuntungan Anda. Dengan kesabaran tentunya nilai yang akan anda peroleh dan miliki tentunya banyak sekali.
Dana Darurat
Saat dunia sedang dilanda pandemi, satu hal yang harus Anda perhatikan sebelum berinvestasi adalah kewajiban memiliki dana darurat. Siapkan dana darurat setidaknya untuk enam bulan ke depan.
Tentunya, semua orang berharap pandemi segera berakhir dan dunia kembali normal, termasuk kegiatan ekonomi. Setelah menyiapkan dana darurat, saatnya mencari investasi jangka panjang.
Dana Investasi
Berinvestasi di saham tidak hanya membutuhkan banyak uang. Karena banyak saham berkinerja baik, tetapi harganya terjangkau.
Bahkan untuk akun sekuritas, Anda bisa mendaftar di perusahaan sekuritas yang membutuhkan modal paling sedikit. Namun, harap pastikan bahwa perusahaan tersebut telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu, Anda bisa bergabung dengan Lembaga Pasar Modal yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Di SPM, Anda menyetor Rp100.000, yang akan digunakan untuk membuka rekening efek di perusahaan sekuritas.
Untuk investasi, Anda bisa menggunakan alokasi dana pendapatan 20%. Jika Anda telah mengalokasikan 20% dari dana Anda untuk tabungan, coba alokasikan 10% dari dana Anda untuk investasi.
Anda juga bisa menambah dana investasi melalui transportasi. Sedangkan pada saat evakuasi sosial massal (PSBB), biasanya Anda berada di rumah atau bahkan bekerja di rumah. Oleh karena itu, dana transportasi hanya perlu ditransfer ke investasi.
Saham dengan Fundamental Baik Investasi jangka panjang
Untuk investasi jangka panjang, pilih saham dengan fundamental bagus. Karakteristik saham perusahaan antara lain laba tahunan perusahaan, rasio harga terhadap pendapatan (PER) yang lebih rendah dibandingkan emiten lain yang masih berada di industri yang sama.
Pertumbuhan laba atas ekuitas (ROE) yang berkelanjutan, perbaikan berkelanjutan, distribusi dividen yang berkelanjutan, dan industri penerbit menengah. Anda dapat mengakses semua informasi ini melalui laporan keuangan perusahaan di situs BEI.
Memang saat krisis, hampir semua saham turun, termasuk saham dengan fundamental bagus. Namun, ketika ekonomi pulih dan kembali normal, saham-saham ini akan pulih lebih cepat daripada saham-saham dengan fundamental buruk.
Karena itu, nilai investasi Anda akan meningkat. Dibandingkan dengan alat investasi lainnya, bukan rahasia lagi bahwa investasi saham memiliki tingkat pengembalian yang paling tinggi.
Hal yang sama juga dikatakan pengusaha Sandiaga Uno. Ia menilai penurunan indeks saham gabungan (IHSG) merupakan saat yang tepat bagi investor untuk memutuskan berinvestasi di saham.
Wakil Gubernur DKI Jakarta merekomendasikan pembelian saham senior dari emiten yang memiliki tata kelola yang baik mulai Oktober 2017 hingga September 2018.